Jumat, 23 September 2011

Preview Catania vs Juventus (25/9)

Kali ini Uoza akan memberikan ulasan mengenai preview pertandingan antara Catania vs Juventus yang akan main pada hari minggu (25/9) di stadion Angelo Massimino.

Hasil yang tidak memuaskan diperoleh Juventus ketika menjamu Bologna. Bermain di Juventus Arena, tim Kuda Zebra ini ditahan imbang oleh Bologna 1-1. Hal ini tentu saja tidak terlalu mempengaruhi posisi di klasemen sementara, namun ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi pasukan Antonio Conte ini ketika bertamu ke Angelo Massimino. Minus bomber anyar mereka Vucinic, Juventus akan menurunkan Quagliarella sebagai tandem Del Piero atau Matri dibarisan penyerang. Kesalahan dengan keluarnya pemain di akhir babak pertama, akan memberikan pelajaran baru bagi Conte untuk meminimalisirkan setiap kesalahan yang tidak perlu. Tetap dengan mengandalkan formasi 4-2-4, kemungkinan besar Pirlo akan disimpan untuk mendukung kebijakan rotasi. Begitu pula winger Simeone Pepe dan bek Andrea Barzagli. Sebagai gantinya kemungkinan Vidal akan turun dari awal menggantikan peran Pirlo, Elija menggantikan Pepe, dan Bonucci menggantikan Barzagli. Tiga angka merupakan angka mutlak yang wajib dibawa pulang demi memantapkan posisi Old Lady di puncak klasemen sementara.
Sementara itu, tuan rumah Catania juga mengalami nasib lebih parah dari Juventus. Bertandang ke kandang Genoa, mereka dihajar 3-0 tanpa balas. Kondisi ini menempatkan Catania bertengger di posisi 11 klasemen sementara. Menjamu Juventus di kandang sendiri, tentu akan memberikan motivasi lebih bagi para pemain. Mencuri tiga angka merupakan hal yang ingin dilakukan para punggawa Catania. Mengusung formasi 4-3-3, akan dipastikan Catania akan tampil terbuka melawan Juventus dihadapan para tifosinya sendiri. Mengandalkan para pemain seperti Maxi Lopez, Martin Ladesma, Potenza, David Suazo dan Lanzafame yang mantan pemain Juventus, Catania berpotensi menyulitkan barisan belakang Juventus. Mencuri angka dari tim besar Juventus akan mengembalikan kepercayaan para pemain Catania untuk menghadapi laga berikutnya.

Perkiraan Formasi:

JUVENTUS (4-2-4) : GK: BUFFON, DF: CHIELLINI, BONUCCI, LICHTSTEINER, DE CAGLIE, MF: VIDAL, MARCHISIO/PIRLO, WF: KRASIC, ELIJA/PEPE, FW: DEL PIERO, QUAGLIARELLA/MATRI.

CATANIA (4-3-3) : GK: ANDUJAR, DF: SPOLLI, BELUSCI, CAPUANO, POTENZA, MF: LODI, BIGIANTI/DELVECCHIO, LADESMA, FW: SUAZO/LANZAFAME, MAXI LOPEZ, GOMEZ.

Possesion Ball: Catania 40 - Juventus 60

Rabu, 21 September 2011

Preview Juventus vs Bologna

Uoza ingin memberikan prediksi pertandingan giornata ke 3 antara Juventus vs Bologna. Mengapa Juventus? karena Uoza seorang Juventini, tapi Uoza akan memberikan ulasan seobjektif mungkin...

Performa Juventus di awal musim sungguh meyakinkan melibas Parma dengan skor 4-1 dan menang dikandang Siena yang notabenenya mantan klub asuhan Conte dengan 1-0. Performa ini tidak terlepas dari keberhasilan Juventus untuk mendatangkan pemain-pemain yang berkualitas seperti Pirlo, Vidal, Vucinic, Lichtsteiner dan beberapa pemain lainnya cukup mampu menjalankan tugasnya dengan formasi baru Juventus yang "super" ofensif dengan 4-2-4.
Formasi menyerang yang ditopang hanya "dua" gelandang tengah sudah pasti menekan dengan habis-habisan dari sisi sayap. Selain itu Juventus juga memiliki beberapa pemain yang bisa dimainkan di posisi yang berbeda, seperti Vidal, Krasic, Giaccherini, Quagliarella, dan Vucinic.
Bermain di stadion baru, Juventus Arena, akan lebih memberikan motivasi para pemain Juventus untuk mempersembahkan kemenangan bagi para Juventini. Kemenangan tersebut akan memperkokoh Juventus di puncak klasemen sementara. Untuk menjaga kans tersebut sudah dipastikan Conte akan menurunkan skuad terbaiknya dan sangat besar akan melakukan tekanan sejak menit awal pertandingan. Namun hal tersebut bisa saja terbalik seperti tahun lalu, Juventus dihajar 0-2 dikandang sendiri. Agar tidak terulang kembali, Conte telah mengingatkan para pemainnya untuk waspada dan membumi setiap menghadapi tim mana pun.
Berbanding terbalik dengan Juventus, kondisi Bologna di awal musim tidak terlalu bagus. Menderita dua kekalahan berturut-turut menjadikan tim ini terpuruk di klasemen bawah Serie A. Meski demikian Bologna bisa saja menjadi ancaman bila Juventus meremehkan tim ini. Bermodalkan skuad yang pas-pasan secara kualitas, sudah dipastikan Bologna akan bermain bertahan dan melakukan serangan balik cepat ketika ada kesempatan. Perlu diingat Bologna masih memiliki Di Vaio yang notabenenya mantan pemain Juventus serta Acquafresca yang merupakan striker muda berbakat. Target untuk mencuri satu poin menjadi prioritas utama tim asuhan Bisoli ini. Mengusung formasi 4-3-1-2, sudah dipastikan Bologna ingin menguasai permainan di lini tengah dengan menahan dua gelandang Juventus.

Perkiraan formasi:
JUVENTUS : (GK): Buffon, (DF): Chielinni, Barzagli, De Ceglie, Leichtsteiner, (MF): Pirlo, Marchisio/Vidal, (WF): Pepe, Krasic/Giaccherini, (FW): Del Piero, Matri/Vucinic

BOLOGNA : (GK): Gillet, (DF): Loria, Portanova, Morleo, Raggi, (MF): Perez, Mudingayi, Kone, (AMF) : Ramirez, (FW): Di Vaio, Acquafresca/Vantaggiato

Possesion Ball : Juventus 55 - Bologna 45


Inter Milan (Bukan Inter kayaknya...)

Tadi malam pekan ke 3 liga Serie A telah dimulai dengan pertandingan Novara vs Inter Milan. Secara mengejutkan Inter kembali tumbang dengan skor telak 1-3 oleh tim promosi Novara. Kekalahan ini semakin menyudutkan posisi pelatih Inter Gasperini yang belum memperoleh kemenangan dalam laga resmi Inter. Kemungkinan besar dia akan dipecat oleh Moratti dalam waktu dekat, selain mungkin diberi kesempatan sekali lagi untuk membuktikan kapasitasnya.
Kedatangan Gasperini untuk menggantikan Leonardo tentu banyak mengejutkan banyak pihak. Kapasitas dan prestasinya dalam menukangi sebuah tim belum terlalu terbukti. Hal ini ditunjukan dengan pemecetan dirinya oleh Genoa di musim lalu. Pola permainannya yang terbuka dengan formasi 3-1-3-3 atau 3-4-3 dengan menempatkan seorang gelandang bertahan dan tiga pemain belakang sangat tidak efektif dengan tim yang telah terbiasa dengan pola bermain bertahan seperti Inter. Pola bermain bertahan Inter inilah yang kemudian bisa menjadikan mereka meraih treble winner dua musim lalu dengan pelatih Mourinho.
Menurut Uoza, faktor pelatih bukanlah hal utama keterpurukan Inter tetapi lebih ketidakbisaan manajemen Inter dalam bursa pemain. Melepas pemain kunci seperti Eto'o dan Pandev merupakan sebuah kerugian besar, walau itu bisa ditutupi oleh datangnya Forlan dan Zarate, namun bila dilihat dari efektifitas permainan Inter, kedatangan dua pemain tersebut belum sepenuhnya bisa menutup lubang yang ditinggalkan oleh Eto'o dan Pandev.
Formasi baru dan pemain tepat adalah hal yang tidak bisa dilakukan oleh Inter saat ini. Bila dibandingkan dengan era Mourinho ataupun Leonardo, Inter memiliki formasi tetap 4-4-2 dan kadang-kadang 4-3-1-2 dengan dua gelandang jangkar sebagai penyeimbang dan seorang playmaker yang mengatur serangan Inter. Kebiasaan Inter untuk bermain lewat serang balik dari sayap maupun tengah sangat ditopang oleh para bek sayap seperti Maicon maupun Chivu dan kepintaran Sneijder sebagai playmaker. Hal ini kontras dengan formasi yang diterapkan oleh Gasperini yang mengandalkan tiga bek dan empat gelandang untuk menyokong tiga penyerang Inter. Hanya dengan seorang gelandang jangkar, maka para pemain Inter tidak siap untuk meladeni serangan balik lawan. Hal ini terbukti dari kebanyakan gol yang bersarang ke gawang Inter berawal dari serangan balik yang cepat.
Penyerang seperti Milito, Pazzini, dan Zarate tidak terbiasa dengan pola tiga penyerang sedangkan Forlan terbiasa walau itu levelnya untuk timnas Uruguay. Meskipun begitu kesemuanya merupakan striker yang terbiasa dengan formasi dua penyerang. Malahan Zarate lebih banyak bermain sebagai second striker dibawah dua striker sewaktu di Lazio, hal ini bertabrakan dengan posisi Sneijder yang selalu mengisi posisi tersebut.
Begitu saja ulasan Uoza mengenai Inter yang sekarang, kita lihat saja apa perkembangan selanjutnya karena Uoza seorang Juventini... wakakakakakaka...

Minggu, 18 September 2011

Forza Juventus

Forza Juventus, Forza Juventus, Forza Juventus...!!!

Udah cukup lama Uoza gak nulis diblog.... Sumpah beneran, karena Uoza lagi malas nyari bahan n malas nulis. Tapi sekarang Uoza mulai lagi tulisannya. Uoza sedang senang karena tim favorit Uoza, Juventus, sedang berada di top form sementara di liga Itali. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan para managemen tim yang sukses memboyong pemain-pemain yang penting seperti Pirlo, Vidal, Vucinic, Lichsteiner dan Elija. Selain itu beberapa pemain pinjaman seperti Matri, Quagliarella, Pepe, Motta sudah mendapatkan kontrak permanen dari klub.
Masuknya Conte sebagai pelatih juga membawa pengaruh yang besar dalam tim. Berbagai perubahan seperti, taktik dan gaya bermain menjadi modal utama tim ini, selain adanya stadion pribadi milik Juventus yang baru diresmikan pertengahan tahun ini. Sekarang Juventus bermain lebih terbuka dengan mengandalkan formasi 4-2-4 yang mengandalkan serangan cepat dari sayap dan umpan-umpan terobosan dari tengah.
Dengan mengandalkan Pirlo sebagai jendral lini tengah dan ditopang oleh Vidal atau Marchisio sebagai penyeimbang lini, pola serangan Juventus mengalir. Winger kiri dan kanan diisi oleh Pepe dan Krasic serta bisa diisi oleh striker Juventus seperti Vucinic maupun Quagliarella. Untuk depan duet Matri dan Del Piero menjadi opsi utama Conte, selain itu deretan penyerang yang berpengalaman sudah siap menjadi pelapis yang dibutuhkan untuk memecahkan deadlock seperti Toni, Iaquinta,serta bomber muda Elija. Untuk barisan belakang diisi oleh Chieliini dan Bonucci sebagai duet centre back yang dilapis oleh Barzagli dan pemain muda Sorensen, sedangkan posisi kiri dan kanan diisi oleh De Ceglie dan  Lichsteiner yang dilapis oleh Motta dan Grosso. Dibawah mistar gawang masih dipegang oleh Buffon yang mulai kembali ke top perform setelah banyak mengalami cedera di musim lalu. Selain itu Juventus juga masih memiliki Storari dan Manninger sebagai pelapis Buffon.
Uoza berharap Juventus bisa mengatasi penyakit lamanya yaitu inkonsistensi penampilan. Walau masih awal mudah-mudahan aja para pemain Juventus tetap bisa menunjukkan konsistensi permainan hingga akhir musim, karena Juventus hanya berkonsentrasi pada liga dan coppa saja.